Unsur Intrinsik Hikayat Bayan Budiman
Unsur intrinsik hikayat bayan budiman
1. Unsur intrinsik hikayat bayan budiman
unsur intrinsik
tema / ide pokok
alur / plot
latar / setting
tokoh / penokohan
watak / perwatakan
sudut pandang / kedudukan pengarang dalam cerita
gaya bahasa / majas
2. unsur intrinsik hikayat bayan budiman
Unsur Ekstrinsik :
1. Nilai Moral
Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup kita.
Jangan kita terlalu memaksakan kehendak kita pada orang lain, dan kita harus mau mendegarkan pendapat orang lain.
2. Nilai Budaya
Seorang istri hendaknya patu pada perkataan suami.
3. Tuliskan unsur unsur intrinsik dari Hikayat Bayan Budiman
1. Tema : Kesetiaan istri kepada suaminya
2. Latar :
a. Latar tempat
- rumah : lalu di bawanya ke rumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga.
b. Latar waktu
- Pada suatu hari
- Pada suatu malam
c. Latar suasana
- Menegangkan : Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.
d. Latar social
- perjodohan
3. Alur : alur maju
- Eksposisi :
Sebermula ada saudagar di negara Ajam.Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akantetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang di beri nama Khojan Maimun.
- Intrik :
Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah diakepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah didunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.
- Klimaks :
Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua.Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu, maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati. Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur. Maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja.
- Antiklimaks :
Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa. Setelah iasudah berpikir demikian itu, maka ujarnya, "Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan segeranyamendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan,Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya. Baiklah tuan pergi, karena sudah di nantianak raja itu. Apatah di cara oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dankekayaan? Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.”Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut.
4. Tokoh dan penokohan
a. Bibi Zainab
- Amat elok parasnya,
- Emosional : Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.
b. Khojan Maimun
- Penasihat : Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah didunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.
c. Anak Raja Ajam
- Tidak tahu diri : Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. (berkencan dengan wanita yang sudah bersuami)
d. Burung tiung
- Penasihat : Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu, maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT.
e. Bayan
- Pintar : Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa.
- Cerdik : MakaBayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu.
5. Sudut pandang : orang ketiga serba tahu.
- Bukti : Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa
6. Amanat :
- Jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah karena fitnah didunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.
- Dengarkanlah baik-baik nasihat yang diberikan kepada kita karena itu akan memberikan petunjuk baik bagi kita.
- Setia dalam menjalin hubungan.
- Berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak.
Pembahasan :
Hikayat merupakan bagian dari cerita rakyat. Cerita rakyat merupakan suatu cerita yang tumbuh dan berkembang dalam suatu daerah. Dalam beberapa daerah tertentu suatu cerita rakyat masih di lestarikan hingga saat ini. Contohnya yaitu donggeng, fabel, dan lain sebagainya.Bahasa yang digunakan dalam menulis cerita rakyat biasanya menggunakan bahasa daerah dan berdasarkan pola pikir masyarakat sekitarnya.Adapun beberapa ciri cerita rakyat, diantaranya yaitu tidak diketahui nama penulisnya, ceritanya beredar dari sistem turunan atau dari orang jaman dahulu, disampaikan secara turun temurun dan dari mulut ke mulut.Pelajari Lebih Lanjut
Materi tentang pengertian cerita rakyat : brainly.co.id/tugas/5866490Materi tentang coro cerita rakyat : brainly.co.id/tugas/5260812Materi tentang pengertian kesimpulan : brainly.co.id/tugas/4918250Detail Jawaban
Kelas: IX SMP
Mapel : B. Indonesia
Bab : -
Kode : -
#AyoBelajar
#SPJ5
4. Kutipan hikayat dari hikayat bayan budiman
Smoga bermanfaat yaa
5. Unsur intrinsik dan ekstrinsik dari sebuah hikayat bayan budiman
Unsur- unsur intrinsik yang terdapat dari hikayat tersebut adalah :
¯Tema : seorang burung yang memberi nasihat kepada Tuannya untuk menghindari perbuatan tercela.
¯Alur : Maju
·Pengenalan : “….Tak lama setelah beliau berdoa kepada Tuhan, lalu saudagar Mubarok pun mempunyai seorang anak laki- laki dari istrinya yang diberi nama Khojan Maimun.
Setelah Khojan Maimun berusia lima tahun, ayahnya menyerahkan kepada guru-guru untuk mengajarinya mengaji hingga umurnya lima belas tahun. Saat umurnya lima belas tahun, Khojan Maimun dinikahkan dengan saudagar kaya, sangat cantik, bernama Bibi Zainab.”
·Pemunculan Masalah: “….Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua.”
·Klimaks : “….Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu, maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT. maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati….”
·Antiklimaks : “….Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayan pun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu.”
·Penyelesaian : “….maka di berilah ia cerita- cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya.”
¯Tokoh dan Penokohan :
a.Khojan Mubarok : sholeh dan kaya. (analitik)
Bukti 1. : “Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan,…”
Bukti 2 : “….maka di serahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru…”
b.Khojan Maimun : berbakti kepada istrinya. (analitik)
Bukti : “….Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya.”
c.Bibi Zainab : sangat cantik, kaya, dan gegabah.(analitik dan dramatik).
Bukti 1 : “….ia di pinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab.”
Bukti 2 : “….Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu, maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT. maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.” (dramatik).
d.Burung Tiung : pemberi nasihat yang bijaksana. (analitik)
Bukti : “….Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu, maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT.”
e.Burung Bayan : bijaksana, pemberi pitutur yang baik. (analitik)
Bukti 1 : “….berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayan pun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu….”
Bukti 2 : “….Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan, maka di berilah ia cerita- cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung tersebut bercerita,…”
¯Latar atau Setting :
Latar Tempat :
«Di Negara Ajam : “Sebermula ada saudagar di negara Ajam.”
«Di rumah : “….lalu di bawanya ke rumah….”
Latar Waktu : -
Latar suasana : Menegangkan
Bukti 1 : “….maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.”
Bukti 2 : “Lalu, Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur, maka bayan pun berpura- pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa.”
¯Sudut Pandang : Orang Ketiga.
Bukti : “Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak.” dan meliputi isi hikayat itu menggunakan sudut pandang orang ketiga.
¯Amanat : seorang istri haruslah menaati dan berbakti pada suaminya dan jangan gegabah pada saat diberi nasihat ataupun kritikan.
¯Gaya Bahasa :mudah dipahami, pengarang cenderung menggunakan bahasa Melayu.
6. Unsur ekstrinsik dari teks hikayat bayan budiman
Unsur Ekstrinsik dari Teks Hikayat Bayan Budiman :
1. Latar Belakang Pengarang.
2. Pendidikan Pengarang.
3. Agama yang dianut Pengarang.
4. Biografi Pengarang.
5. Riwayat Hidup Pengarang.
7. Hikayat bayan Budiman
Jawaban:
Hikayat Bayan Budiman adalah hikayat Melayu yang menyadur kisah berbingkai dari India, Sukasaptati
8. hikayat bayan budiman
Jawaban:
Hikayat melayu
Penjelasan:
semoga membantu
9. hikayat bayan budiman
Jawaban:
Hikayat Bayan Budiman adalah hikayat Melayu yang menyadur kisah berbingkai dari India, Sukasaptati. Penulis hikayat ini sendiri mengambil adaptasi yang berasal dari Persia. Menurut teks, terjemahan dari Persia dilakukan oleh Kadi Hassan pada 773 H.
10. Unsur intrinsik dan extrinsik hikayat burung bayan
Analisis Hikayat Unsur Intrinsik
1. Tema : Kesetiaan istri kepada suaminya
2. Latar :
a. Latar tempat - rumah : lalu di bawanya ke rumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga.
b. Latar waktu : - Pada suatu hari - Pada suatu malam
c. Latar suasana - Menegangkan : Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.
d. Latar social - perjodohan :
3. Alur : alur maju
- Eksposisi : Sebermula ada saudagar di negara Ajam.Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akantetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang di beri nama Khojan Maimun.
- Intrik : Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah diakepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah didunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.
- Klimaks : Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua.Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu, maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati. Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur. Maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja.
- Antiklimaks : Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa. Setelah iasudah berpikir demikian itu, maka ujarnya, "Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan,Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya. Baiklah tuan pergi, karena sudah di nantianak raja itu. Apatah di cara oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dankekayaan? Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.”Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut.
- Resolusi : MakaBayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dansetiap berpamitan dengan bayan, maka di berilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24malam burung tersebut bercerita, hingga akhirnya lah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanyadan menunggu suaminya Khojan Maimun pulang dari rantauannya
Tokoh dan penokohan
a. Bibi Zainab
- Amat elok parasnya,
- Emosional : Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.
b. Khojan Maimun
-Penasihat : Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah didunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.
c. Anak Raja Ajam
- Tidak tahu diri : Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. (berkencan dengan wanita yang sudah bersuami)
d. Burung tiung
- Penasihat : Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu, maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT -
e. Bayan
- Pintar : Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa.
- Cerdik : MakaBayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu.
Sudut pandang : orang ketiga serba tahu.
- Bukti : Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa
Amanat :
- jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah karena fitnah didunia amat besar lagi tajam dari pada senjata
- Dengarkanlah baik-baik nasihat yang diberikan kepada kita karena itu akan memberikan petunjuk baik bagi kita.
- Setia dalam menjalin hubungan.
- Berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak
Unsur Ekstrinsik Hikayat :
1. Budaya perjodohan dikalangan masyarakat Setelah umurnya Khojan maimun lima tahun, maka di serahkan oleh bapaknya mengajikepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ia di pinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab
2. Perselingkuhan dikalangan masyarakat Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua.
11. buatlah unsur intrinsik hikayat bayan budiman
Unsur intrinsik dari hikayat bayan budiman
Tema : nasehat tidak hanya datang dari manusia
Alur : maju
Penokohan
* Raja : protagonis (baik, sabar)
* Nabi sulaiman : protagonis (baik, sabar)
* Landak : tritagonis (memberi solusi yang benar)
* Kuda : tritagonis (jahat terhadap landak)
* Anjing : tritagonis (penurut)
* Khoja maimun : tritagonis (baik, sabar)
* Raja jin air : antagonis (jahat, memberi jalan yang sesat)
Latar/setting : di sebuah istana, suasana bingung
Amanat : janganlah ragu meminta nasehat kepada siapapun
Sudut pandang : orang ketiga (dia an serba tahu)
Raja jin Ma’al hayat memberikan sebuah air di bejana kecil kepada Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman bingung haruskah air itu diminum atau tidak. Nabi bertanya kepada landak, lalu landak menyarankan agar nabi tidak meminum air itu. Nabi memang akan panjang umur kalau meminum air itu, tetapi nantinya nabi akan hidup sendiri karena semua keluarganya sudah meninggal.
Akhirnya Nabi membuang air itu ke tanah dan tidak meminumnya, dan Nabi Sulaiman hidup bahagia dengan istrinya Khoja maimun.
12. apa unsur kebahasaan hikayat bayan budiman
Bahasa Indonesia dan Bahasa daerah
Semoga Membantu :)
Jadikan solusi terbaik ya ::)
13. Sebutkan unsur-unsur instrinsik dari hikayat bayan budiman !
Jawaban: di lokasimu di pasar mobkas Depok dan Kalimalang angkatan ini juga terdapat bulu atau biasa dikenal dengan sebutan ini
Penjelasan: di lokasimu tersedia banyak iklan telepon genggam yang beli rumah di pasar internasional
14. Unsur ekstrinsik pada hikayat bayan budiman
ikut nanya............................................
15. apa unsur kebahasaan hikayat bayan budiman
unsur instrinsik yang di gunakan dalam hikayat bayan budiman
Posting Komentar untuk "Unsur Intrinsik Hikayat Bayan Budiman"