Contoh Soal Pilihan Ganda Elektrokimia Dan Pembahasannya
contoh soal elektrokimia
1. contoh soal elektrokimia
Jawaban:
Suatu sel volta tersusun dari elektroda magnesium dan tembaga. Jika diketahui:
Mg2+(aq) + 2e– → Mg(s) E = -2,37 volt
Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) E = +0,34 volt
Tentukanlah!
a. katoda dan anoda
b. reaksi yang terjadi pada elektroda dan reaksi selnya
c. notasi sel
d. potensial sel
Pembahasan:
a. Katoda = Cu, karena E besar. Anoda = Mg, karena E kecil.
b. Katoda (reduksi): Cu2+ + 2e– → Cu(s)
Anoda (oksidasi): Mg(s) → Mg2+(aq) + 2e–
_____________________________+
Cu2+(aq) + Mg(s) → Cu(s) + Mg2+(aq)
c. Notasi sel = Mg | Mg2+ || Cu2+ | Cu
d. Potensial sel
Esel = Ekatoda – Eanoda
Esel = 0,34 – (-2,37) = 2,71 volt
Soal No. 2
Diketahui
Ca2+ + 2e– → Ca(s) E = -2,87 volt
Ag+(aq) + e– → Ag(s) E = +0,80 volt
Apakah reaksi: Ca2+(aq) + 2Ag+(aq) → Ca(s) + 2Ag+(aq) berlangsung spontan?
Pelajari Juga: 4 Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Penjelasan:
bantu follow yh
2. contoh soal elektrokimia
aki kendaraan baik itu seperti motor atau mobilcontoh soal elektrokimia aki kendaraan baik untuk kendaraan mobil atau motor
3. contoh soal elektrokimia
Jawaban:
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia fisik yang mempelajari aspek kelistrikan dari reaksi kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Secara umum elektrokimia terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel galvani dan sel elektrolisis.
Penjelasan:
bantu follow yh
4. Berikan 10 contoh soal kimia beserta penyelesaiannya materi tentang reaksi redoks dan elektrokimia . Mohon bantuannya
Untuk Jawaban, Silahkan download pada lampiran.
File dalam bentuk pdf. pastikan dalam perangkat/HP anda punya aplikasi pembaca file pdf. misalnya : acrobat reader, pdf reader, dll.
5. perbedaan sel elektrokimia dengan sel elektrolisis dan contohnya....
Jawaban:
sel elektrolisis adalah rangakaian dua elektrode yaitu anode dan katode yang dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan dilengkapi sumber arus lisrik. sedangkan sel elektrokimia adalah suatu alat dimana reaksi kimia terjadi dengan produksi suatu perbedaan potensial listrik antara dua elektroda.
Sel volta atau sel galvanik adalah sel elektrokimia yang mehghasilkan energi listrik secara spontan atau langsung dari reaksi kimia yang terjadi di dalam larutan kimia di sel tersebut. Contoh sel volta adalah baterai listrik. ... Pada sel volta elektron berasal dari larutan atau senyawa yang mengalami oksidasi.
Jawaban: Sel elektrokimia merubah energi kimia menjadi energi listrik. Sebaliknya sel elektrolisis merubah energi listrik menjadi energi kimia. 2. Terjadinya reaksi redox. Pada sel elektrokimia, reaksi redox terjadi secara spontan begitu batang logam dimasukkan ke dalam sel.
Semoga membantu ^_^
Penjelasan:
6. perbedaan sel elektrokimia dengan sel elektrolisis dan contohnya....
Kelas: XII
Mata Pelajaran: Kimia
Materi: Elektrokimia
Kata kunci: sel elektrokimia dan sel elektrolisis
Saya akan mencoba menjawab dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Perbedaan antara sel volta atau elektrokimia dan sel elektrolisis ada pada perubahan energi yang terjadi, proses terjadinya reaksi redox, pembagian sel, sifat anoda dan katoda serta sumber elektron untuk sel.
Sel volta atau sel galvanik atau sel elektrokimia menghasilkan energi listrik secara spontan atau langsung dari reaksi kimia yang terjadi di dalam larutan kimia di sel tersebut. Contoh sel volta adalah baterai listrik.
Sedangkan sel elektrolisis adalah sel yang mengalami reaksi kimia ketika arus listrik dialirkan ke sel tersebut. Contoh sel elektrolisis adalah penguraian garam menjadi unsur pembentuknya, yaitu natrium dan chlorin, ketika larutan garam dialiri listrik.
Jawaban panjang:
Kedua sel listrik ini memiliki perbedaan antara lain:
1. Perubahan energi. Sel elektrokimia merubah energi kimia menjadi energi listrik. Sebaliknya sel elektrolisis merubah energi listrik menjadi energi kimia.
2. Terjadinya reaksi redox. Pada sel elektrokimia, reaksi redox terjadi secara spontan begitu batang logam dimasukkan ke dalam sel. Sebaliknya pada sel elektrolisia reaksi redox hanya terjadi ketika arus listrik dilewatkan ke sel ini.
3. Pembagian sel. Pada sel elektrokimia, bagiannya terdiri dari dua bagian terpisah yang dihubungkan dengan pori-pori. Sementara sel elektrolisis hanya memiliki satu bagian dimana sel kimia yang akan mengalami elektrolisis ditempatkan.
4. Sifat anoda dan katoda. Pada sel elektrokimia, anoda bersifat negatif dan katoda bersifat positif. Hal sebaliknya terjadi pada sel elektrolisis. Pada sel elektrolisis, anoda bersifat positif dan katoda bersifat negatif.
5. Sumber elektron. Pada sel volta elektron berasal dari laurtan atau senyawa yang mengalami oksidasi. Sementara itu pada sel elektrolisis, elektron berasal dari sumber arus listrik. Sehingga sel elektrolisis bergantung pada sumber listrik di luar sel agar bisa terjadi reaksi kimia.
7. carilah 5 contoh soal elektrokimia beserta jawabannya
Jawaban:
Jawaban:1. Apa perbedaan dari reaksi reduksi oksidasi dengan setengah reaksi?
Jawaban
Reaksi reduksi oksidasi selalu melibatkan transfer elektron dari spesies teroksidasi menjadi spesies tereduksi ataupun sebaliknya. Namun ketika salah satu spesies teroksidasi dipisahkan dari spesies tereduksi, maka reaksi setara dapat dituliskan dalam setiap proses reaksi (reduksi atau oksidasi) yang disebut dengan setengah reaksi. Dalam setengah reaksi harus memiliki elektron baik itu sebagai reaktan atau produk.
2. Apa fungsi jembatan garam dalam sel elektrokimia?
Jawaban
Jembatan garam dalam suatu sel elektrokimia akan melengkapi rangkaian elektrikal antara anoda dan katoda sebagai setengah bagian sel. Dalam hal tersebut, suatu jembatan garam akan memungkinkan terjadinya transfer ion antara setengah bagian sel dengan setengah bagian yang lainnya.
3. Lengkapi dan setarakan beberapa persamaan setengah reaksi berikut dan tentukan apakah reaksi tersebut oksidasi atau reduksi. ClO2 (g) → ClO3– (aq) (dalam asam)..?
Jawaban
Tahap 1:
Diketahui bahwa setengah reaksi tersebut berlangsung dalam suasana asam. Maka jika kita lihat dari reaksi tersebut terdapat perbedaan jumlah atom oksigen. Sehingga dalam suasana asam, aturannya yaitu H2O ditambahkan ke bagian yang kekurangan oksigen.
ClO2 + H2O → ClO3–
Tahap 2:
Dari penambahan air pada reaktan hal itu telah membuat jumlah oksigen pada bagian kanan dan bagian kiri setara. Namun penambahan H2O juga menyebabkan bagian kiri memiliki hidrogen sedangkan kanan tidak memiliki hidrogen. Maka dari itu kita harus menambahkan ion hidrogen ke bagian kanan sehingga setara.
ClO2 + H2O → ClO3– + 2 H+
Tahap 3:
Selanjutnya yaitu penyetaraan elektron antara reaktan dan produk. Jika kita hitung jumlah muatannya maka bagian kiri tidak memiliki muatan sedangkan bagian kanan memiliki muatan +1. Maka cara yang paling tepat untuk menyetarakan jumlah muatan adalah dengan menambahkan elektron pada bagian kanan sehingga didapatkan muatan netral.
ClO2(g) + H2O(l) → ClO3–(aq) + 2 H+(aq) + e–
Tahap 4:
Terakhir untuk menentukan apakah reaksi tersebut oksidasi atau reduksi kita dapat melihatnya dari posisi elektron. Jika elektron berada di produk maka reaksi tersebut adalah oksidasi. Atau cara lain kita juga dapat menentukannya dengan menghitung bilangan oksidasi Cl dimana akan berubah dari +4 menjadi +5.
ClO2(g) + H2O(l) → ClO3–(aq) + 2 H+(aq) + e– (Oksidasi)
4. Seterakan reaksi redoks berikut jika reaksi dilakukan dalam suasana asam. Fe2+ (aq) + Cr2O72– (aq) → Fe3+ (aq) + Cr3+ (aq)..?
Jawaban
Tahap 1:
Bagi reaksi lengkap tersebut ke dalam setengah reaksi.
Fe2+ → Fe3+
Cr2O72– → Cr3+
Tahap 2:
Setarakan masing masing setengah reaksi tersebut dengan aturan yang sudah ada dalam suasana asam.
Oksidasi : Fe2+ (aq) → Fe3+ (aq) + e–
Reduksi : Cr2O72– (aq) + 14 H+ (aq) + 6 e– → 2 Cr3+ (aq) + 7 H2O (l)
Tahap 3:
Gabungkan setengah reaksi tersebut dalam reaksi total.
6 Fe2+ (aq) + Cr2O72– (aq) + 14 H+ (aq) → 6 Fe3+ (aq) + 2 Cr3+ (aq) + 7 H2O (l)
5. Jika listrik sebesar 2.75 A digunakan dalam elektrolisis larutan tembaga(II) sulfat (CuSO4), maka berapa lama waktu yang diperlukan untuk menghasilkan endapan padatan tembaga sebesar 10.47 gram?
Jawaban
Tahap 1:
Pertama harus mengetahui reaksi yang terjadi dalam elektrolisis tersebut. Berdasarkan soal, kita ketahui bahwa Cu dalam bentuk larutan yang mana merupakan ion Cu2+ akan berubah menjadi Cu dalam bentuk solid. Maka reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut.
Cu2+ (aq) → Cu (s)
Tentunya reaksi tersebut belum setara karena terdapat perbedaan muatan antara ruas kiri dan ruas kanan. Oleh karena itu kita harus menyetarakan muatan dengan menggunakan penambahan elektron dalam satu ruas. Elektron dapat ditambahkan dalam ruas kiri sehingga diperoleh muatan netral yang sama dengan ruas kanan.
Cu2+ (aq) + 2e– → Cu (s)
Tahap 2:
Selanjutnya kita dapat menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan padatan tersebut dengan menggunakan rumus Faraday. Dari reaksi diatas kita juga telah mengetahui bahwa sebanyak 2 elektron terlibat dalam proses ini sehingga berat ekuivalen dapat dihitung.
m = (e x I x t) / F
10.47 = [(63.5 / 2) x 2.45 x t] / 96500
t = 10.47 x 96500 / [(63.5 / 2) x 2.45)
t = 11600 s = 3.22 jam
jadi waktu yang diperlukan untuk menghasilkan 10.47 gram padatan tembaga dalam elektrolisis tersebut adalah selama 3.22 jam.
8. bagaimana contoh penerapan termodinamika dalam sel elektrokimia saya ?
kok harus di download ya ???
disimpulkan
Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya
. Berdasarkan teori ini, Anda dapat mengubah energi kalor ke bentuk lain asalkan memenuhi hukum kekekalan energi.
“Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya''
semoga membantu :)
9. jelaskan pengertian elektrokimia berikan contohnya
Elektrokimia adalah cabang dari ilmu yang kimia yang berhubungan dengan energi listrik. Proses elektrokimia merupakan reaksi reduksi oksidasi seperti yang dijelaskan diatas. Elektrokimia terdiri dari sel volta dan sel elektrolisis.
Contoh soal : tentukan reaksi sel dan potensial elektroda jika diketahui,
harga potensial : Cu2+ + 2e Cu E0 = + 0,34 volt
Ag+ + e Ag E0 = + 0,80 volt
Jawab : karena Ag memiliki harga potensial elektroda lebih positif, maka Ag sebagai katoda mengalami reaksi reduksi sedangkan Cu sebagai anoda.
Katoda : Ag+ + e Ag )x2E0 = + 0,80 volt
Anoda : Cu Cu2+ + 2e )x1E0 = + 0,34 volt
2Ag+ + Cu Cu2+ + 2 Ag E0sel = 0,46 volt
E0sel = E0(+) – E0(-)
= 0,80 volt – 0,34volt
= 0,46 volt
Elektrokimia adalah Reaksi redoks yang berhubungan dengan listrik.
Reaski elektrokimia terbagi menjadi 2,
1. Sel galvani/ sel volta ialah reaksi redoks yg menghasilkn listrik. contohnya, baterai.
2. Sel elektrolisis ialah listrik yg mengakibatkn reaksi redoks. Contonya, pemurnian logam dan pelapisan logam.
10. Jelaskan pengertian elektrokimia serta berikan contoh? *
Jawaban:
elektrokimia adalah reaksi redoks yang bersangkut paut dengan listrik
contoh: baterai
maaf kalau salah
11. contoh produk2 sel elektrokimia
Baterai
Baterai alkaline
12. pada baterai saat proses pengisian terjadi proses elektrokimia jelaskan proses elektrokimia
Jawaban:
Untuk memperoleh landasan dasar perancangan sistem pada penelitian ini
maka dilakukan analisis terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
Dalam skripsi di Universitas Jember yang berjudul “Rancang Bangun
Sistem Pengisi Baterai Mobil Listrik Berbasis Mikrokontroller Atmega16” (Sidiq,
2015). Pada penelitian ini baterai yang digunakan adalah baterai lead acid 12V
45Ah dan untuk sistem kontrolnya menggunakan Mikrokontroller Atmega16
untuk rangkaian buck converter menggunakan frekuensi 31 KHz, induktor 0.8
mH, dan kapasitor 80.6 uF dengan tegangan input 80 V.
Dalam Skripsi di Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjudul
“Rancang Sistem Pengisian Baterai Secara Cepat dan Pemutus Arus Otomatis
dengan Regulator LM338K” (Setyawan, 2017). Pada penelitian ini baterai yang
digunakan adalah baterai lead acid 12V 7Ah dan rangkaian kontrol yang digunakan
terdiri dari IC LM338 yang berfungsi sebagai pengatur tegangan dan TIP122 sebagai
pemutus arus otomatis.
Dalam Skripsi di Universitas Indonesia yang berjudul “Rancang Bangun
System Battery Charging Automatic” ( Andri, 2010). Pada Penelitian ini baterai
yang digunakan baterai lead acid 12V 7Ah dan Sistem pengendali disini
menggunakan relay sebagai driver switch untuk kontrolnya menggunakan
mikrokontroler Atmega8535.
2.2. Baterai
Baterai adalah perangkat penyimpanan energi elektrokimia. Energi kimia
yang terkandung dalam baterai dapat diubah menjadi energi listrik DC. Pada
baterai isi ulang, proses tersebut dapat dibalik yaitu mengubah energi listrik DC
menjadi energi kimia (Sidiq, 2015).
Baterai isi ulang diklasifikasikan oleh bahan kimia yang digunakan, bahan
reaktan dan reaksi kimia merupakan dasar dari pembentukan mekanisme
penyimpanan energi. Empat bahan kimia yang umum digunakan dalam aplikasi
13. Beri contoh alat yang menggunakan konsep Elektrokimia!
senter . radio
smg benar ya
14. Contoh soal beserta penjelasan tentang reaksi redoks dan elektrokimia
Reaksi redoks merupakan reaksi yang terjadi secara reduksi dan oksidasi. Reaksi kimia dibagi menjadi reaksi kimia biasa dan reaksi redoks. Reaksi redoks melibatkan perubahan bilangan oksidasi dan elektron. Bilangan oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat yang menyatakan atau menunjukkan muatan yang disumbangkan oleh atom unsur pada molekul atau ion yang dibentuknya. Harga bilangan oksidasi di antara -7 sampai dengan +7.
PembahasanBerdasarkan perubahan bilangan oksidasi reaksi kimia dibagi menjadi :
Reaksi oksidasi : reaksi yang melibatkan kenaikan bilangan oksidasiReaksi reduksi : reaksi yang melibatkan penurunan bilangan oksidasiReaksi redoks : reaksi yang terjadi reduksi dan oksidasi sekaligusReaksi autoredoks : reaksi yang terjadi reduksi dan oksidasi sekaligus dimana satu zat yang mengalami reduksi maupun oksidasiReaksi anti autoredoks : reaksi yang terjadi reduksi dan oksidasi sekaligus dimana hasil reduksi dan hasil oksidasi merupakan zat yang sama.Oksidator (zat yang mengalami reduksi)Reduktor (zat yang mengalami oksidasi)Penentuan bilangan oksidasi suatu unsur mengikuti aturan aturan sebagai berikut :
Bilangan oksidasi unsur bebas adalah nol. Unsur bebas misalnya Na, H₂, Au, Fe, dsb).Biloks Li = 0
Biloks Br dalam Br₂ = 0
Bilangan oksidasi ion monoatom atau ion sederhana adalah sama dengan muatannya. Ion sederhanya misalnya Na⁺, Ca²⁺, Cl⁻ dsb.Biloks Al³⁺ = +3
Biloks Zn²⁺ = +2
Bilangan oksidasi unsur hidrogen dalam senyawa sama dengan +1, kecuali dalam senyawa hidrida (NaH, CaH₂) mempunyai biloks sama dengan -1.Biloks H dalam HBr = +1
Biloks H dalam BaH₂ = -1
Bilangan oksidasi unsur oksigen dalam senyawa atau ion polyatom adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida (Na₂O₂, H₂O₂) mempunyai biloks -1 dan dalam senyawa OF₂ adalah +2.Biloks O dalam H₂O = -2
Biloks O dalam BaO₂ = -1
Bilangan oksidasi unsur - unsur golongan I A dalam senyawa sama dengan +1, unsur - unsur golongan II A sama dengan +2, dan unsur golongan III A dalam senyawa sama dengan +3.Biloks Na dalam Na₂SO₄ = +1
Biloks Mg dalam MgCl₂ = +2
Bilangan oksidasi unsur - unsur golongan VII A dalam senyawa biner dengan logam sama dengan -1 dan unsur golongan VI A dalam senyawa biner dengan logam sama dengan -2.Biloks Cl dalam KCl = -1
Biloks S dalam CuS = -2
Jumlah bilangan oksidasi atom atom dalam senyawa sama dengan nol (0).Jumlah bilangan oksidasi atom - atom dalam senyawa H₂SO₄= 0
Biloks {2 H + S + 4 O} = 0
Biloks {2 (+1) + S + 4 (-2)} = 0
Biloks {2 + S - 8} = 0
Biloks S = +6
Jumlah bilangan oksidasi atom atom dalam ion polyatom sama dengan muatannya.Jumlah biloks atom atom ion CrO₄²⁻ = -2
Biloks {Cr + 4 O} = -2
Biloks {Cr + 4 (-2)} = -2
Biloks {Cr - 8} = -2
Biloks Cr = +6
Elektrokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antra perubahan zat dan arus listrik di dalam sel. Sel elektrokimia merupakan suatu sel yang terdiri dari dua elektrode dan larutan elektrolit. Sel elektrokimia terdiri dari dua macam sel yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Sel volta atau sel galvani mempunyai elektroda logam yang dicelupkan ke dalam larutan elektrolit. Prinsip yang bekerja di dalam sel volta adalah reaksi redoks spontan untuk menghasilkan arus listrik. Untuk menentukan letak elektroda dalam sel volta digunakan data potensial reduksi standar (E° sel) dari masing-masing logam yang digunakan.
Pb²⁺ (aq) + 2e⁻ ⇄ Pb (s) E° = - 0,13 V
Zn²⁺ (aq) + 2e⁻ ⇄ Zn (s) E° = - 0,76 V
Untuk menentukan letak logam pada elektroda dengan memilih E° sel logam yang lebih besar sebagai katoda, dan logam dengan E° sel lebih kecil digunakan sebagai anoda. Elektrolit yang digunakan dalam setiap sel adalah larutan yang mengandung ion dari logam elektrodenya.
Reaksi Anoda (oksidasi) : Zn (s) ⇄ Zn²⁺ (aq) + 2e⁻
Reaksi Katoda (reduksi) : Pb²⁺ (aq) + 2e⁻ ⇄ Pb (s)
Reaksi Sel (redoks) : Zn (s) + Pb²⁺ (aq) ⇄ Zn²⁺ (aq) + Pb (s)
Notasi sel : Anoda ║Katoda
Pelajari lebih lanjut1. Materi tentang reaksi redoks brainly.co.id/tugas/2028934
2. Materi tentang sel elektrokimia brainly.co.id/tugas/746904
3. Materi tentang elektrolisis brainly.co.id/tugas/7095524
-----------------------------
Detil Jawaban Kelas : XIIMapel : KimiaBab : Redoks dan ElektrokimiaKode : 12.7.2Kata Kunci: Reaksi redoks, sel elektrokimia, sel volta, sel elektrolisis
15. sebutkan jenis jenis sel elektrokimia dan beri contoh masing masing 3 buah
Jenis sel elektrokimia ada 2 yaitu :
Sel volta atau galvani,dan di bagi 2 yaitu sel primer dan sel sekunder
Contoh sel volta primer yaitu
1. Sel leclanche/baterai kering
2. Baterai alkalin
3. Baterai perak oksida
Contoh sel volta sekunder
1. Aki
2.baterai Ni-Cd
3. Baterai NiMH
Sel elektrokimia yg kedua yaitu sel elektrolisis contohnya
1.penyepuhan
2.produksi zat
3.pemurniam logam
Semoga bermanfaat
Posting Komentar untuk "Contoh Soal Pilihan Ganda Elektrokimia Dan Pembahasannya"